pemilihan media pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan, ternasuk karakteristik siswa.
Memilih media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran tidaklah mudah, selain memerlukan analisis mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek juga di butuhkan prinsip – prinsip tertentu agar pemilihan media bisa lebih tepat. Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, dahulu yang dirasa sulit menjadi mudah, yang jauh menjadi dekat, dan yang membutuhkan waktu lama menjadi bisa diselesaikan dengan cepat. Di zaman dahulu ada istilah “ilmu melipat bumi” yaitu ilmu yang salah satunya berfungsi mendekatkan jarak demi mempercepat sampai pada tujuan. Dalam konteks saat ini, ilmu tersebut diimplementasikan dengan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan semakin meluas dan memiliki pembaharuan-pembaharuan yang signifikan, termasuk pemanfaatannya dalam menunjang pembelajaran. Melalui media-media yang ada, maka proses pembelajaran diharapkan semakin inovatif, kreatif, serta menyenangkan bagi peserta didik pada khususnya. Dalam hal ini, pendidik memiliki peran penting dalam menyediakan serta menerapkan media yang sesuai dengan materi yang disajikan. Dalam makalah ini, penulis berusaha untuk memaparkan mengenai langkah-langkah pemilihan media pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media pembelajaran, prisip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran, serta kriteria pemilihan media pembelajaran.

  1. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran?
  2. Apa saja jenis pemilihan media pembelajaran?
  3. Apa saja kriteria pemilihan media pembelajaran itu?
  4. Bagaimana prinsip pemilihan media pembelajaran tersebut?
  5. Bagaimana prosedur pemilihan media pembelajaran itu?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
  1. Mengetahui dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran.
  2. Mengetahui jenis pemilihan media pembelajaran.
  3. Mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran.
  4. Mengetahui prinsip pemilihan media pembelajaran.
  5. Mengetahui prosedur pemilihan media pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

  1. DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA
    1. Alasan Teorortis
Menurut Yurnalis Nurdin Pada hakekatnya Media merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan peserta didik dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih.
Jika kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, selanjutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di pasaran? Jika sudah tersedia, maka kita tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika media yang kita butuhkan temyata belum tersedia, mau tak mau kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
Pemilihan media itu perlu kita lakukan agar dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing masing.

Proses pemilihan media menjadi penting karena kedudukan media yang strategis untuk keberhasilan pembelajaran. Upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai dengan materi strategi yang digunakan dan karakteristik siswa. Untuk mengetahui hasil belajar maka selanjutnya guru menetukan evaluasi yang tepat sesuai tujuan dan materi.
Kedudukan media dalam pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan sistem pembelajaran. Penggunaan media akan meningkatkan kebermaknaan ( meaningfull learning ) hasil belajar.
Dengan demikian pemilihan media menjadi penting artinya dan ini menjadi alasan teoritis mendasar dalam pemilihan media. Penentuan media yang digunakan merupakan langkah selanjutnya. Bagaimana siswa agar mampu menguasai materi sesuai tujuan, media apa yang cocok digunakan, apakah media cetak? atau media elektronik? menentukan media yang cocok dalam pembelajaran disesuaikan dengan tujuan, strategi, waktu yang tersedia, dan fasilitas pendukung lainnya.

    1. Alasan Praktis Pemilihan Media
Terdapat beberapa penyebab orang memilih media, seperti yang dijelaskan oleh Arif Sadiman berikut ini :
  1. Demonstration
Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat intuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, obyek, kegunaaan, cara mengoperasikan, dll. Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran, misalnya seorang dosen sedang menerangkan tekhnik mengoperasikan OHP, pada saat menjelaskan nya menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara mendemonstrasikan dosen tersebut menjelaskan, menunjukkan, dan memeperlihatkan cara-cara mengoperasikan OHP.
  1. Familiarty
Penggunaan media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut, jika menggunakan media lain belum tentu bisa dan untuk memepelajarinya membutuhkan waktu, tenaga dan biaya sehingga secara terus-menerus ia menggunakan media yang sama.
  1. Clarity
Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran dan memeberikan penjelasan yang lebih konkret. Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru tidak menggunakan media atau tanpa media, metode yang digunakan dengan ceramah, cara seperti ini memang tidak merepotkan guru untuk menyiapkan media, cukup dengan menguasai materi, maka pembelajaran dapat berlangsung, namun apakah pembelajaran seperti ini akan berhasil?cara pembelajaran seperti ini cenderung akan mengakibatkan verbalistis, yaitu pesan yang disampaikan guru tidak sama dengan persepsi siswa.
  1. Active learning
Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa harus berperan secara aktif baik fisik, mental, dan emosional. Dalam prakteknya guru tidak selalu membuat siswa aktif hanya dengan ceramah, tanya jawab, namun diperlukan media untuk meningkatkan minat belajar siswa.

  1. JENIS PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Jika menilik pada mekanismenya, Anderson mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan media pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.

  1. Model pemilihan tertutup.
Terjadi apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau  pun kita memilih, maka  yang kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu. Misalnya saja, telah  ditetapkan   bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian, seorang guru bukan mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan tetapi harus memilih topik-topik  apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio agar tepat guna. Walaupun tidak semua topik cocok dengan media tersebut.
  1. Model pemilihan terbuka.
Merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut  kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan.  Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.


  1. KRITERIA PEMILIHAN MEDIA
Dasar pertimbangan dalam pemilihan media adalah dapat terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan pembelajaran, jika tidak sesuai dengan tujuan dan kebutuhan maka media tersebut tidak digunakan. Untuk memeperoleh ketepatan dalam memilih media kita harus mengetahui indikator dan kriterianya. Maka diperlukan analisis terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi kesesuaian media. Diantara faktor yang perlu diperhatikan adalah tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, modalitas belajar siswa (auditif, visual, dan kinestetik), lingkungan, ketersidaan fasilitas pendukung.
Menentukan pilihan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di dalam kelas harus melalui berbagai pertimbangan. Menurut Hujair AH Sanaky pertimbangan pemilihan media harus sesuai dengan:
  1. Tujuan pengajaran
  2. Bahan pelajaran
  3. Tersedia alat yang dibutuhkan
  4. Pribadi pengajar
  5. Minat dan kemampuan pembelajar
  6. Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.
Sedangkan menurut Nana Sudjana dkk memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memeperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut.
  1. Ketepatan dengan tujuan pengajaran
Media pengajaran dipilih atas dasar tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan instruksional ini berisikan unsure pemehaman, aplikasi, analisis, dan sintesis.
  1. Dukungan terhadap isi bahan pengajaran
Bahan pelajaran bersifat fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar mudah dipahami siswa.
  1. Kemudahan memeperoleh media
Media yang diperlukan mudah diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh gurupada waktu mengajar.
  1. Ketrampilan guru dalam penggunaanya
Guru dapat menggunakan media tersebut dalam pengajaran karena nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya tetapi dampak yang terjadi akibat interaksi dalam pembalajaran dengan media tersebut. Adanya OHP, proyektor film, komputer dan peralatan canggih lainya tidak memepunyai arti apa-apa bila guru tidak dapat menggunakanya dalam pembelajaran.
  1. Ketersediaan waktu dalam penggunaanya
Lama jam belajar cukup dalam penggunaan media tersebut.
  1. Kesesuaian dengan taraf berfikir siswa
Siswa SD kelas rendah tidak cocok disajikan grafik data-data berupa angka. Hal ini tidak akan bermakna karena siswa tersebut tidak pahamakan makna yang terkandung didalamnya.mungkin akan lebih tepat jika disampaikan dalam bentuk gambar atau poster yang menarik.

  1. PRINSIP MEMILIH MEDIA PEMBELAJARAN
Sebelum penentuan pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan, seorang guru harus memperhatikan beberapa prinsip pemilihan. Menurut Brown, Gerlack dan Ely prinsip media pembelajaran adalah sebagai berikut.
  1. Kesesuaian
Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan materi yang yang dipelajari serta metode pembelajaran yang diterapkan.
  1. Kejelasan sajian
Media sebagai sumber belajar sering kali hanya mempertimbangkan ruang lingkup materi tanpa memperhatikan tingkat kesulitan penyajianya. Hal ini terjadi pada beberapa buku teks yang dipakai beberapa sekolah di Indonesia.
Dalam buku teks itu terdapat kalimat-kalimat yang panjang dan istilah –istilah baru yang mungkin belum dikenal oleh siswa di kelas rendah. Hal ini akan menyulitkan siswa dalam mempelajari dan memahami materi yang disajikan. Seharusnya digunakan kalimat pendek, kosakata umum yang banyak digunakan setiap hari. Bila perlu ukuran huruf diperbesar dan berwarna.
  1. Kemudahan akses
Kemudahan akses disini berhubungan dengan keberadaaan, lokasi dan kondisi media. Jika berhubungan dengan internet, maka koneksi dan infrastruktur harus tersedia. Bahkan izin untuk menggunakan komputer bagi siswa pun harus sudah dikantongi oleh guru. Dalam hal lain, penggunaan benda konkrit merupakan hal yang paling efektif karena memeberikan pengalaman langsung kepada siswa. Namun, apabila lokasi dan kondisi media sulit dijangkau, guru harus menyiapkan alternative lain sebagai pengganti benda konkret tersebut.
  1. Keterjangkauan
Keterjangkauan di sini berhubungan dengan biaya. Media yang memerlukan biaya besar memeungkinkan guru atau bahkan sekolah tidak mampu mengadakannya. Perhitungan biaya harus berbanding lurus dengan manfaat yang didapatkan. Walaupun mahal, tetapi penggunaannya terus menerus dan berjangka panjang maka bisa dikatakan menguntungkan dan perlu adanya tindak lanjut.
  1. Ketersediaan
Pada saat hendak mengajar dan dalam ranncangan telah disebutkan macam dan jenis mediayang dipakai. Jikalau media tersebut tidak tersedia maka perlu adanya subtitusi dengan media lain yang ada. Misalnya untuk mengajarkan metamorphosis, seorang guru menggunakan video sebagai media, tetapi media tersebut tidak tersedia sehingga guru tersebut menggatinya dengan media gambar.
  1. Kualitas
Penggunaan media yang berkualitas tinggi hendaklah menjadi perhatian. Misal dalam sebuah kegiatan belajar mengajar, seorang guru menggunakan media video atau gambar maka bentuk tulisan dan visualnya harus terlihat jelas. Termasuk didalamnya suara yang terdengar baik di belakang kelas sekalipun.
  1. Keberadaan alternative
Seorang guru yang professional harus kreatif dan inovatif dalam melakukan pengadaan dan pemilihan media pembbelajaran. Guru tidak boleh tergantung hanya pada media tertentu saja. Guru harus mampu memeberikan alternative jika media yang direncanakan tidak tersedia, mahal, ataupun berbahaya.
  1. Interaktivitas
Media yang baik adalah yang dapat memberikan komunikasi dua arah secara interaktif. Jadi siswa dapat terpacu melakukan interaksi berupa tanggapan atau pertanyaan.
  1. Organisasi
Dukungan kepala sekolah, dukungan yayasan dan pimpinan di sekolah lainya tidak boleh diabaikan. Pengorganisasianya harus jelas dan teratah.
  1. Kebaruan
Media pembelajaran yang baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa. Disamping itu, media yang lebih baru lebih sesuai dengan kebutuhan siswa di lingkuganya.
  1. Berorientasi siswa
Perlu dipertimbangkan keuntungan dan kemudahan apa yang akan diperoleh siswa dengan media tersebut. Hal ini menjadi prinsip karena beberapa sekolah seringkali memilih media seperti buku penunjang penbelajaran ditentukan oleh besarnya komisi yang dijanjikan oleh penerbit kepada guru atau sekolah.

  1. PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Untuk menghindari ketidaktepatan media pembelajaran, maka pemilihan harus melalui prosedur yang sistematik dan terencana. Menurut Arief S Sadiman usaha untuk mendapatkan kesepakatan tentang media belum membawa hasil. Hal ini disebabkan karena tujuan pengelompokan dan pemilihanya memang berlainan. Sehingga tidak perlu heran bila kemudian timbul berbagai jenis, cara, maupun prosedur pemilihan media.
Menurut Asyhar (2012) secara umum, langkah langkah prosedur pemilihan media adalah sebagai berikut.
  1. Mengidentifikasi karakteristik siswa
  2. Menelaah tujuan pembelajaran
  3. Mengkaji karakteristik bahan ajar
  4. Menetapkan pilihan media
  5. Mereview/ pengujian


  1. Mengidentifikasi karakteristik siswa
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam identivikasi karakteristik siswa, yaitu:
    1. Karakteristik yang bersifat umum
Seperti tingkatan kelas siswa, jenis kelamin, latarbelakang budaya, kebiasaan dan sebagainya.
    1. Karakteristik yang bersifat khusus
Seperti kemampuan awal, ketrampilan dan pengetahuan awal, serta sikap yang dimiliki peserta.
Menurut Winkel (Asyhar, 2012) karakteristik siswa meliputi.
  1. Fungsi kognitif
Mencakup tingkat intelegensi, daya kreativitas, ketrampilan komunikasi, dan daya fantasi.
  1. Fungsi konatif-dinamik
Mencakup hasrat, kehendak, motivasi belajar, atensi dan konsentrasi.
  1. Fungsi afektif
Mencakup tempramen, perasaan, sikap, dan minat.
  1. Fungsi sensori-motorik
  2. Fungsi lain
Termasuk di dalamnya individualitas, kondisi mental, vitalitas psikis, dan perkembangan kepribadian.
Pemahaman karakteristik sisiwa memberi gambaran kepada guru tentang jenis dan format media yang cocok digunakan. Misalnya siswa yang suka main game diberikan media pembelajaran berbasis komputer, sedangkan siswa yang suka lingkungan diberikan media yang berhubungan dengan dunia luar kelas.
  1. Menelaah tujuan pembelajaran
Jenis kompetensi yang diharapkan sangat terkait dengan jenis media yang digunakan. Misalnya untuk siswa SD dengan tema “membuang sampah pada tempatnya”. Tujuan akhir yang diharapkan adalah pembiasaan siswa untuk membuang sampah pada tempatnya (ranah afektif). Maka media paling cocok adalah audio-visual ataupun contoh real berbasis manusiadengan cara guru memberikan contoh secara langsung.
  1. Mengkaji karakteristik bahan ajar
Sifat bahan ajar (materi) menentukan bentuk tugas dan pengalaman yang akan diberikan kepada siswa berupa aktivitas yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Bisa dipastikan aktivitas ini tidak hanya berupa mendengar dan mencatat melainkan aktivitas lain yang lebih bermacam-macam seperti berdiskusi, bermain, berlatih, melakukan percobaan dan lain-lain.
Menurut Diedrich (asyhar, 2012) jenis aktivitas siswa dikelompokkan sebagai berikut.
  1. Visual activities
Membaca, menyimak, melakukan percobaan, dan memperhatikan.
  1. Oral activities
Bertanya, memberikan pernyataan, mengeluarkan pendapat, memberi saran, berdiskusi dan lain-lain.
  1. Listening activities
Mendengarkan pidato/ceramah, mendengarkan puisi dan lain-lain.
  1. Writing activities
Mencatat, menulis karangan, menulis naskah, dan lain-lain.
  1. Drawing activities
Membuat gambar, membuat peta.
  1. Motor activities
Mengoperasikan computer, memperbaiki peralatan, berkebun.
  1. Mental activities
Mengingat, memecahkan persoalan, menganalisa soal, mengambil keputusan, dan sebagainya.
  1. Emotional activities
Riuh dikelas, bosan, gugup dan sebagainya.
  1. Menetapkan pilihan media
Dari hasil telaahberbagai factor yang terkait dengan karakteristik siswa,tujuan pembelajaran, dan bahan ajar, maka akan diketahui alternative jenis dan format media yang di pilih. Selanjutnya dikaji pula ketersediaan jenis media yang dibutuhkan beserta fasilitas pendukungnya.
Seringkali media yang ada tidak sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh guru. Dalam hal ini, yang perlu perhatikan adalah mempelajari bagian mana dari media yang ada itu bisa dimanfaatkan. Kemudian diintegrasikan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
  1. Mereview / pengujian
Pada tahap ini sebuah media mendapatkan pengujian tentang kelemahan dan ketepatan penerapanya.
Pada tahap ini terdapat beberapa pendekatan yang digunakan untuk mereview dan memilih media pembelajaran tersebut. Sesuai pendekatan yang dikembangkan oleh Wilbur Schramn (Sadiman, 2010) melihat kesesuaian media dengan tingkat kesulitan pengendalian oleh pemakai (guru) dengan matriks. Pendekatan ini kemudian diadopsi oleh YusufHadi Miarso menjadi seperti berikut.

Tabel 1. Pemilihan Media Menurut Kendali Pemakai/ Guru


Control


Media
Portable
Untuk di rumah
Siap setiap saat
Terkendali
Mandiri
Umpan balik
TV
tidak
ya
tidak
tidak
ya
Tidak
Radio
ya
ya
tidak
tidak
ya
tidak
Film
ya
ya
ya
sulit
sulit
tidak
Video kaset
Tidak
Sulit
ya
ya
ya
Tidak
Slide
Ya
ya
ya
ya
ya
tidak
Film strip
Ya
ya
ya
ya
ya
Tidak
Audio kaset
Ya
ya
ya
ya
ya
Tidak
Piringan hitam
Tidak
tidak
ya
ya
sulit
tidak
Buku
Ya
ya
ay
ya
ya
tidak
Teks program
Ya
ya
ya
ya
ya
ya
Computer
Tidak
tidak
ya
ya
sulit
tidak
Permainan
Ya
ya
ya
ya
tidak
ya

Pendekatan yang lain yang juga menggunakan matrik adalah matrik kemampuan. Menurut Asyhar (2012) matrik ini menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media dalam mencapai tujuan belajar sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tabel 2. Matrik Kemampuan

Media



Isi
pelajaran
Cetak
Transparan
Slide
Radio
Film
Computer
Audio tape
Televisi
permainan
Fakta
sedang
Sedang
Sedang
sedang
tinggi
rendah
sedang
sedang
sedang
Pengenalan visual
rendah
Tinggi
Tinggi
rendah
tinggi
tinggi
sedang
rendah
rendah
Prinsip dan konsep
sedang
Sadang
Sedang
rendah
tinggi
tinggi
sedang
rendah
rendah
Prosedur
sedang
Sedang
Sedang
rendah
tinggi
tinggi
tinggi
rendah
sedang
Ketrampilan
rendah
Sedang
Sedang
Rendah
sedang
sedang
sedang
rendah
Sedang
Sikap
sedang
Sedang
Sedang
Sedang
sedang
sedang
sedang
rendah
sedang

Untuk menggunakan matrik diatas terlebih dahulu kita mempelajari jelis belajar apa yang harus dikuasai siswa. Setelah itu kita bisa memilih jenis media yang sesuai dengan jenis belajar tersebut dengan melihat kolom media yang paling banyak berlabel tinggi.
Jika media yang terbaik tersebut tidak tersedia atau bahkan terlalu mahal atau tidak praktis, maka pilihan selanjutnya adalah yang terbanyak kedua. Dengan demikian pemilihan media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.

BAB III

PENUTUP

  1. KESIMPULAN
Pemilihan media itu perlu kita lakukan agar dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing masing.
Upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai dengan materi strategi yang digunakan dan karakteristik siswa. Untuk mengetahui hasil belajar maka selanjutnya guru menetukan evaluasi yang tepat sesuai tujuan dan materi.
Pemilihan media pendidikan sangat penting dilakukan, karena dengan perkembangan zaman maka pembelajaran yang lebih menarik dapat dilaksanakan. Seorang pendidik harus mampu memilih dan menentukan jenis media apa yang tepat dapat pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disajikan.
Langkah langkah prosedur pemilihan media adalah sebagai berikut.
  1. Mengidentifikasi karakteristik siswa
  2. Menelaah tujuan pembelajaran
  3. Mengkaji karakteristik bahan ajar
  4. Menetapkan pilihan media
  5. Mereview/ pengujian

DAFTAR PUSTAKA

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar