BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada
berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media
pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan
respons yang diharapkan, ternasuk karakteristik siswa.
Memilih
media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran tidaklah mudah,
selain memerlukan analisis mendalam dengan mempertimbangkan berbagai
aspek juga di butuhkan prinsip – prinsip tertentu agar pemilihan
media bisa lebih tepat. Dengan
adanya perkembangan teknologi saat ini, dahulu yang dirasa sulit
menjadi mudah, yang jauh menjadi dekat, dan yang membutuhkan waktu
lama menjadi bisa diselesaikan dengan cepat. Di zaman dahulu ada
istilah “ilmu melipat bumi” yaitu ilmu yang salah satunya
berfungsi mendekatkan jarak demi mempercepat sampai pada tujuan.
Dalam konteks saat ini, ilmu tersebut diimplementasikan dengan
penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam
perkembangannya, ilmu pengetahuan semakin meluas dan memiliki
pembaharuan-pembaharuan yang signifikan, termasuk pemanfaatannya
dalam menunjang pembelajaran. Melalui media-media yang ada, maka
proses pembelajaran diharapkan semakin inovatif, kreatif, serta
menyenangkan bagi peserta didik pada khususnya. Dalam hal ini,
pendidik memiliki peran penting dalam menyediakan serta menerapkan
media yang sesuai dengan materi yang disajikan. Dalam makalah ini,
penulis berusaha untuk memaparkan mengenai langkah-langkah pemilihan
media pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan
media pembelajaran, prisip-prinsip dalam pemilihan media
pembelajaran, serta kriteria pemilihan media pembelajaran.
Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
- Bagaimana dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran?
- Apa saja jenis pemilihan media pembelajaran?
- Apa saja kriteria pemilihan media pembelajaran itu?
- Bagaimana prinsip pemilihan media pembelajaran tersebut?
- Bagaimana prosedur pemilihan media pembelajaran itu?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
- Mengetahui dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran.
- Mengetahui jenis pemilihan media pembelajaran.
- Mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran.
- Mengetahui prinsip pemilihan media pembelajaran.
- Mengetahui prosedur pemilihan media pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
- DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA
- Alasan Teorortis
Menurut
Yurnalis Nurdin Pada hakekatnya Media merupakan salah satu komponen
sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan
bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara
menyeluruh. Akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media
tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan peserta
didik dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih.
Jika
kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan dalam
pembelajaran, selanjutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah
atau di pasaran? Jika sudah tersedia, maka kita tinggal meminjam atau
membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau
harganya. Jika media yang kita butuhkan temyata belum tersedia, mau
tak mau kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan
tersebut.
Pemilihan
media itu perlu kita lakukan agar dapat menentukan media yang
terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik.
Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang
benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan
kelemahan masing masing.
Proses
pemilihan media menjadi penting karena kedudukan media yang strategis
untuk keberhasilan pembelajaran. Upaya untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai dengan materi strategi
yang digunakan dan karakteristik siswa. Untuk mengetahui hasil
belajar maka selanjutnya guru menetukan evaluasi yang tepat sesuai
tujuan dan materi.
Kedudukan
media dalam pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan
sistem pembelajaran. Penggunaan media akan meningkatkan kebermaknaan
( meaningfull
learning ) hasil
belajar.
Dengan
demikian pemilihan media menjadi penting artinya dan ini menjadi
alasan teoritis mendasar dalam pemilihan media. Penentuan media yang
digunakan merupakan langkah selanjutnya. Bagaimana siswa agar mampu
menguasai materi sesuai tujuan, media apa yang cocok digunakan,
apakah media cetak? atau media elektronik? menentukan media yang
cocok dalam pembelajaran disesuaikan dengan tujuan, strategi, waktu
yang tersedia, dan fasilitas pendukung lainnya.
- Alasan Praktis Pemilihan Media
Terdapat
beberapa penyebab orang memilih media, seperti yang dijelaskan oleh
Arif Sadiman berikut ini :
- Demonstration
Dalam
hal ini media dapat digunakan sebagai alat intuk mendemonstrasikan
sebuah konsep, alat, obyek, kegunaaan, cara mengoperasikan, dll.
Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran, misalnya seorang
dosen sedang menerangkan tekhnik mengoperasikan OHP, pada saat
menjelaskan nya menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara
mendemonstrasikan dosen tersebut menjelaskan, menunjukkan, dan
memeperlihatkan cara-cara mengoperasikan OHP.
- Familiarty
Penggunaan
media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa ia menggunakan
media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut, jika
menggunakan media lain belum tentu bisa dan untuk memepelajarinya
membutuhkan waktu, tenaga dan biaya sehingga secara terus-menerus ia
menggunakan media yang sama.
- Clarity
Alasan
ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah untuk lebih
memperjelas pesan pembelajaran dan memeberikan penjelasan yang lebih
konkret. Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru tidak
menggunakan media atau tanpa media, metode yang digunakan dengan
ceramah, cara seperti ini memang tidak merepotkan guru untuk
menyiapkan media, cukup dengan menguasai materi, maka pembelajaran
dapat berlangsung, namun apakah pembelajaran seperti ini akan
berhasil?cara pembelajaran seperti ini cenderung akan mengakibatkan
verbalistis, yaitu pesan yang disampaikan guru tidak sama dengan
persepsi siswa.
- Active learning
Media
dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan guru. Salah satu aspek
yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran adalah siswa harus
berperan secara aktif baik fisik, mental, dan emosional. Dalam
prakteknya guru tidak selalu membuat siswa aktif hanya dengan
ceramah, tanya jawab, namun diperlukan media untuk meningkatkan minat
belajar siswa.
Jika menilik pada mekanismenya, Anderson mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses pemilihan media pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka.
- Model pemilihan tertutup.
Terjadi
apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas” (misalnya
oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah
yang harus dipakai. Kalau pun kita memilih, maka yang
kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana
yang cocok untuk dimediakan pada jenis media tertentu. Misalnya saja,
telah ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah
media audio. Dalam situasi demikian, seorang guru bukan
mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan tetapi harus
memilih topik-topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui
media audio agar tepat guna. Walaupun tidak semua topik cocok dengan
media tersebut.
- Model pemilihan terbuka.
Merupakan
kebalikan dari pemilihan tertutup. Artinya, kita masih bebas memilih
jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif
media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes
sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini menuntut
kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses pemilihan.
Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan
mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.
- KRITERIA PEMILIHAN MEDIA
Dasar
pertimbangan dalam pemilihan media adalah dapat terpenuhinya
kebutuhan dan tercapainya tujuan pembelajaran, jika tidak sesuai
dengan tujuan dan kebutuhan maka media tersebut tidak digunakan.
Untuk memeperoleh ketepatan dalam memilih media kita harus mengetahui
indikator dan kriterianya. Maka diperlukan analisis terhadap faktor –
faktor yang mempengaruhi kesesuaian media. Diantara faktor yang perlu
diperhatikan adalah tujuan pembelajaran, karakteristik siswa,
modalitas belajar siswa (auditif, visual, dan kinestetik),
lingkungan, ketersidaan fasilitas pendukung.
Menentukan
pilihan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di dalam
kelas harus melalui berbagai pertimbangan. Menurut Hujair AH Sanaky
pertimbangan pemilihan media harus sesuai dengan:
- Tujuan pengajaran
- Bahan pelajaran
- Tersedia alat yang dibutuhkan
- Pribadi pengajar
- Minat dan kemampuan pembelajar
- Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.
Sedangkan
menurut Nana Sudjana dkk memilih media untuk kepentingan pengajaran
sebaiknya memeperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut.
- Ketepatan dengan tujuan pengajaran
Media
pengajaran dipilih atas dasar tujuan instruksional yang telah
ditetapkan. Tujuan instruksional ini berisikan unsure pemehaman,
aplikasi, analisis, dan sintesis.
- Dukungan terhadap isi bahan pengajaran
Bahan
pelajaran bersifat fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat
memerlukan bantuan media agar mudah dipahami siswa.
- Kemudahan memeperoleh media
Media
yang diperlukan mudah diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh
gurupada waktu mengajar.
- Ketrampilan guru dalam penggunaanya
Guru
dapat menggunakan media tersebut dalam pengajaran karena nilai dan
manfaat yang diharapkan bukan pada medianya tetapi dampak yang
terjadi akibat interaksi dalam pembalajaran dengan media tersebut.
Adanya OHP, proyektor film, komputer dan peralatan canggih lainya
tidak memepunyai arti apa-apa bila guru tidak dapat menggunakanya
dalam pembelajaran.
- Ketersediaan waktu dalam penggunaanya
Lama
jam belajar cukup dalam penggunaan media tersebut.
- Kesesuaian dengan taraf berfikir siswa
Siswa
SD kelas rendah tidak cocok disajikan grafik data-data berupa angka.
Hal ini tidak akan bermakna karena siswa tersebut tidak pahamakan
makna yang terkandung didalamnya.mungkin akan lebih tepat jika
disampaikan dalam bentuk gambar atau poster yang menarik.
- PRINSIP MEMILIH MEDIA PEMBELAJARAN
Sebelum
penentuan pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan, seorang
guru harus memperhatikan beberapa prinsip pemilihan. Menurut Brown,
Gerlack dan Ely prinsip media pembelajaran adalah sebagai berikut.
- Kesesuaian
Media
yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik
siswa, dan materi yang yang dipelajari serta metode pembelajaran yang
diterapkan.
- Kejelasan sajian
Media
sebagai sumber belajar sering kali hanya mempertimbangkan ruang
lingkup materi tanpa memperhatikan tingkat kesulitan penyajianya. Hal
ini terjadi pada beberapa buku teks yang dipakai beberapa sekolah di
Indonesia.
Dalam
buku teks itu terdapat kalimat-kalimat yang panjang dan istilah
–istilah baru yang mungkin belum dikenal oleh siswa di kelas
rendah. Hal ini akan menyulitkan siswa dalam mempelajari dan memahami
materi yang disajikan. Seharusnya digunakan kalimat pendek, kosakata
umum yang banyak digunakan setiap hari. Bila perlu ukuran huruf
diperbesar dan berwarna.
- Kemudahan akses
Kemudahan
akses disini berhubungan dengan keberadaaan, lokasi dan kondisi
media. Jika berhubungan dengan internet, maka koneksi dan
infrastruktur harus tersedia. Bahkan izin untuk menggunakan komputer
bagi siswa pun harus sudah dikantongi oleh guru. Dalam hal lain,
penggunaan benda konkrit merupakan hal yang paling efektif karena
memeberikan pengalaman langsung kepada siswa. Namun, apabila lokasi
dan kondisi media sulit dijangkau, guru harus menyiapkan alternative
lain sebagai pengganti benda konkret tersebut.
- Keterjangkauan
Keterjangkauan
di sini berhubungan dengan biaya. Media yang memerlukan biaya besar
memeungkinkan guru atau bahkan sekolah tidak mampu mengadakannya.
Perhitungan biaya harus berbanding lurus dengan manfaat yang
didapatkan. Walaupun mahal, tetapi penggunaannya terus menerus dan
berjangka panjang maka bisa dikatakan menguntungkan dan perlu adanya
tindak lanjut.
- Ketersediaan
Pada
saat hendak mengajar dan dalam ranncangan telah disebutkan macam dan
jenis mediayang dipakai. Jikalau media tersebut tidak tersedia maka
perlu adanya subtitusi dengan media lain yang ada. Misalnya untuk
mengajarkan metamorphosis, seorang guru menggunakan video sebagai
media, tetapi media tersebut tidak tersedia sehingga guru tersebut
menggatinya dengan media gambar.
- Kualitas
Penggunaan
media yang berkualitas tinggi hendaklah menjadi perhatian. Misal
dalam sebuah kegiatan belajar mengajar, seorang guru menggunakan
media video atau gambar maka bentuk tulisan dan visualnya harus
terlihat jelas. Termasuk didalamnya suara yang terdengar baik di
belakang kelas sekalipun.
- Keberadaan alternative
Seorang
guru yang professional harus kreatif dan inovatif dalam melakukan
pengadaan dan pemilihan media pembbelajaran. Guru tidak boleh
tergantung hanya pada media tertentu saja. Guru harus mampu
memeberikan alternative jika media yang direncanakan tidak tersedia,
mahal, ataupun berbahaya.
- Interaktivitas
Media
yang baik adalah yang dapat memberikan komunikasi dua arah secara
interaktif. Jadi siswa dapat terpacu melakukan interaksi berupa
tanggapan atau pertanyaan.
- Organisasi
Dukungan
kepala sekolah, dukungan yayasan dan pimpinan di sekolah lainya tidak
boleh diabaikan. Pengorganisasianya harus jelas dan teratah.
- Kebaruan
Media
pembelajaran yang baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi
siswa. Disamping itu, media yang lebih baru lebih sesuai dengan
kebutuhan siswa di lingkuganya.
- Berorientasi siswa
Perlu
dipertimbangkan keuntungan dan kemudahan apa yang akan diperoleh
siswa dengan media tersebut. Hal ini menjadi prinsip karena beberapa
sekolah seringkali memilih media seperti buku penunjang penbelajaran
ditentukan oleh besarnya komisi yang dijanjikan oleh penerbit kepada
guru atau sekolah.
Untuk
menghindari ketidaktepatan media pembelajaran, maka pemilihan harus
melalui prosedur yang sistematik dan terencana. Menurut Arief S
Sadiman usaha untuk mendapatkan kesepakatan tentang media belum
membawa hasil. Hal ini disebabkan karena tujuan pengelompokan dan
pemilihanya memang berlainan. Sehingga tidak perlu heran bila
kemudian timbul berbagai jenis, cara, maupun prosedur pemilihan
media.
Menurut
Asyhar (2012) secara umum, langkah langkah prosedur pemilihan media
adalah sebagai berikut.
- Mengidentifikasi karakteristik siswa
- Menelaah tujuan pembelajaran
- Mengkaji karakteristik bahan ajar
- Menetapkan pilihan media
- Mereview/ pengujian
- Mengidentifikasi karakteristik siswa
Ada
dua hal yang perlu diperhatikan dalam identivikasi karakteristik
siswa, yaitu:
- Karakteristik yang bersifat umum
Seperti
tingkatan kelas siswa, jenis kelamin, latarbelakang budaya, kebiasaan
dan sebagainya.
- Karakteristik yang bersifat khusus
Seperti
kemampuan awal, ketrampilan dan pengetahuan awal, serta sikap yang
dimiliki peserta.
Menurut
Winkel (Asyhar, 2012) karakteristik siswa meliputi.
- Fungsi kognitif
Mencakup
tingkat intelegensi, daya kreativitas, ketrampilan komunikasi, dan
daya fantasi.
- Fungsi konatif-dinamik
Mencakup
hasrat, kehendak, motivasi belajar, atensi dan konsentrasi.
- Fungsi afektif
Mencakup
tempramen, perasaan, sikap, dan minat.
- Fungsi sensori-motorik
- Fungsi lain
Termasuk
di dalamnya individualitas, kondisi mental, vitalitas psikis, dan
perkembangan kepribadian.
Pemahaman
karakteristik sisiwa memberi gambaran kepada guru tentang jenis dan
format media yang cocok digunakan. Misalnya siswa yang suka main game
diberikan media pembelajaran berbasis komputer, sedangkan siswa yang
suka lingkungan diberikan media yang berhubungan dengan dunia luar
kelas.
- Menelaah tujuan pembelajaran
Jenis
kompetensi yang diharapkan sangat terkait dengan jenis media yang
digunakan. Misalnya untuk siswa SD dengan tema “membuang sampah
pada tempatnya”. Tujuan akhir yang diharapkan adalah pembiasaan
siswa untuk membuang sampah pada tempatnya (ranah afektif). Maka
media paling cocok adalah audio-visual ataupun contoh real berbasis
manusiadengan cara guru memberikan contoh secara langsung.
- Mengkaji karakteristik bahan ajar
Sifat
bahan ajar (materi) menentukan bentuk tugas dan pengalaman yang akan
diberikan kepada siswa berupa aktivitas yang dilakukan di sekolah
maupun di luar sekolah. Bisa dipastikan aktivitas ini tidak hanya
berupa mendengar dan mencatat melainkan aktivitas lain yang lebih
bermacam-macam seperti berdiskusi, bermain, berlatih, melakukan
percobaan dan lain-lain.
Menurut
Diedrich (asyhar, 2012) jenis aktivitas siswa dikelompokkan sebagai
berikut.
- Visual activities
Membaca,
menyimak, melakukan percobaan, dan memperhatikan.
- Oral activities
Bertanya,
memberikan pernyataan, mengeluarkan pendapat, memberi saran,
berdiskusi dan lain-lain.
- Listening activities
Mendengarkan
pidato/ceramah, mendengarkan puisi dan lain-lain.
- Writing activities
Mencatat,
menulis karangan, menulis naskah, dan lain-lain.
- Drawing activities
Membuat
gambar, membuat peta.
- Motor activities
Mengoperasikan
computer, memperbaiki peralatan, berkebun.
- Mental activities
Mengingat,
memecahkan persoalan, menganalisa soal, mengambil keputusan, dan
sebagainya.
- Emotional activities
Riuh
dikelas, bosan, gugup dan sebagainya.
- Menetapkan pilihan media
Dari
hasil telaahberbagai factor yang terkait dengan karakteristik
siswa,tujuan pembelajaran, dan bahan ajar, maka akan diketahui
alternative jenis dan format media yang di pilih. Selanjutnya dikaji
pula ketersediaan jenis media yang dibutuhkan beserta fasilitas
pendukungnya.
Seringkali
media yang ada tidak sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh
guru. Dalam hal ini, yang perlu perhatikan adalah mempelajari bagian
mana dari media yang ada itu bisa dimanfaatkan. Kemudian
diintegrasikan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
- Mereview / pengujian
Pada
tahap ini sebuah media mendapatkan pengujian tentang kelemahan dan
ketepatan penerapanya.
Pada
tahap ini terdapat beberapa pendekatan yang digunakan untuk mereview
dan memilih media pembelajaran tersebut. Sesuai pendekatan yang
dikembangkan oleh Wilbur Schramn (Sadiman, 2010) melihat kesesuaian
media dengan tingkat kesulitan pengendalian oleh pemakai (guru)
dengan matriks.
Pendekatan
ini kemudian diadopsi oleh YusufHadi Miarso menjadi seperti berikut.
Tabel
1. Pemilihan Media Menurut Kendali Pemakai/ Guru
Control
Media
|
Portable
|
Untuk
di rumah
|
Siap
setiap saat
|
Terkendali
|
Mandiri
|
Umpan
balik
|
TV
|
tidak
|
ya
|
tidak
|
tidak
|
ya
|
Tidak
|
Radio
|
ya
|
ya
|
tidak
|
tidak
|
ya
|
tidak
|
Film
|
ya
|
ya
|
ya
|
sulit
|
sulit
|
tidak
|
Video
kaset
|
Tidak
|
Sulit
|
ya
|
ya
|
ya
|
Tidak
|
Slide
|
Ya
|
ya
|
ya
|
ya
|
ya
|
tidak
|
Film
strip
|
Ya
|
ya
|
ya
|
ya
|
ya
|
Tidak
|
Audio
kaset
|
Ya
|
ya
|
ya
|
ya
|
ya
|
Tidak
|
Piringan
hitam
|
Tidak
|
tidak
|
ya
|
ya
|
sulit
|
tidak
|
Buku
|
Ya
|
ya
|
ay
|
ya
|
ya
|
tidak
|
Teks
program
|
Ya
|
ya
|
ya
|
ya
|
ya
|
ya
|
Computer
|
Tidak
|
tidak
|
ya
|
ya
|
sulit
|
tidak
|
Permainan
|
Ya
|
ya
|
ya
|
ya
|
tidak
|
ya
|
Pendekatan
yang lain yang juga menggunakan matrik adalah matrik kemampuan.
Menurut Asyhar (2012) matrik ini menggambarkan tinggi rendahnya
kemampuan setiap jenis media dalam mencapai tujuan belajar sehingga
dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media agar sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Tabel
2. Matrik Kemampuan
Media
Isi
pelajaran
|
Cetak
|
Transparan
|
Slide
|
Radio
|
Film
|
Computer
|
Audio
tape
|
Televisi
|
permainan
|
Fakta
|
sedang
|
Sedang
|
Sedang
|
sedang
|
tinggi
|
rendah
|
sedang
|
sedang
|
sedang
|
Pengenalan
visual
|
rendah
|
Tinggi
|
Tinggi
|
rendah
|
tinggi
|
tinggi
|
sedang
|
rendah
|
rendah
|
Prinsip
dan konsep
|
sedang
|
Sadang
|
Sedang
|
rendah
|
tinggi
|
tinggi
|
sedang
|
rendah
|
rendah
|
Prosedur
|
sedang
|
Sedang
|
Sedang
|
rendah
|
tinggi
|
tinggi
|
tinggi
|
rendah
|
sedang
|
Ketrampilan
|
rendah
|
Sedang
|
Sedang
|
Rendah
|
sedang
|
sedang
|
sedang
|
rendah
|
Sedang
|
Sikap
|
sedang
|
Sedang
|
Sedang
|
Sedang
|
sedang
|
sedang
|
sedang
|
rendah
|
sedang
|
Untuk
menggunakan matrik diatas terlebih dahulu kita mempelajari jelis
belajar apa yang harus dikuasai siswa. Setelah itu kita bisa memilih
jenis media yang sesuai dengan jenis belajar tersebut dengan melihat
kolom media yang paling banyak berlabel tinggi.
Jika
media yang terbaik tersebut tidak tersedia atau bahkan terlalu mahal
atau tidak praktis, maka pilihan selanjutnya adalah yang terbanyak
kedua. Dengan demikian pemilihan media pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.
BAB
III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Pemilihan
media itu perlu kita lakukan agar dapat menentukan media yang
terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik.
Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang
benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan
kelemahan masing masing.
Upaya
untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai
dengan materi strategi yang digunakan dan karakteristik siswa. Untuk
mengetahui hasil belajar maka selanjutnya guru menetukan evaluasi
yang tepat sesuai tujuan dan materi.
Pemilihan
media pendidikan sangat penting dilakukan, karena dengan perkembangan
zaman maka pembelajaran yang lebih menarik dapat dilaksanakan.
Seorang pendidik harus mampu memilih dan menentukan jenis media apa
yang tepat dapat pembelajaran sesuai dengan materi yang akan
disajikan.
Langkah
langkah prosedur pemilihan media adalah sebagai berikut.
- Mengidentifikasi karakteristik siswa
- Menelaah tujuan pembelajaran
- Mengkaji karakteristik bahan ajar
- Menetapkan pilihan media
- Mereview/ pengujian
0 komentar:
Posting Komentar